Selulitis adalah infeksi umum pada kulit dan jaringan lunak di bawah kulit yang disebabkan oleh bakteri. Kemungkinan besar bakteri-bakteri tersebut menyerang kulit bayi yang pernah atau sedang mengalami luka dan kemungkinan kecil dapat menginfeksi kulit bayi yang sehat. Jika Bunda menemukan luka pada kulit si Kecil dan mulai terlihat melebar, bengkak dan kemerahan, bisa jadi si Kecil menderita selulitis. Untuk memberikan perawatan kulit bayi yang terkena selulitis, sebaiknya Bunda mengetahui terlebih dahulu gejala selulitis. Biasanya gejala selulitis sering terjadi di bagian kaki, tangan dan wajah, dimana bagian tubuh tersebut sedang terluka atau pernah mengalami luka.
Ada beberapa gejala umum selulitis secara fisik yang dapat Bunda lihat, seperti:
1. Awalnya kulit si Kecil berwarna merah muda kemudian berubah kemerahan dan kemerahan pada kulit yang terinfeksi semakin melebar.
2. Kulit yeng terinfeksi terasa hangat dan lembut, disertai adanya pembengkakan seperti melepuh di daerah yang terinfeksi.
3. Setelah luka membengkak lalu pecah dan mengeluarkan nanah.
4. Terjadi pembengkakan kelenjar getah bening di sekitar area kulit yang terinfeksi dan si Kecil akan mengalami demam jika infeksi selulitis sudah menyebar melalui darah.
Reaksi alergi lainnya yang sangat mirip dengan selulitis adalah dermatitis kontak, sehingga seringkali terjadi salah diagnosis. Namun, jika terdapat gatal dan tidak ada rasa nyeri saat ditekan, itu bukanlah selulitis. Bunda tidak perlu panik dan dapat berlega hati jika si Kecil mengalami selulitis, karena penyakit kulit ini dapat dicegah dan tidak mengancam jiwa si Kecil. Yang terpenting, Bunda harus teliti dan penuh perhatian saat memberikan perawatan kulit bayi sehingga kebersihan kulit si Kecil tetap terjaga hingga ke lipatan-lipatan kulit yang sering terlewati.
Ada beberapa gejala umum selulitis secara fisik yang dapat Bunda lihat, seperti:
1. Awalnya kulit si Kecil berwarna merah muda kemudian berubah kemerahan dan kemerahan pada kulit yang terinfeksi semakin melebar.
2. Kulit yeng terinfeksi terasa hangat dan lembut, disertai adanya pembengkakan seperti melepuh di daerah yang terinfeksi.
3. Setelah luka membengkak lalu pecah dan mengeluarkan nanah.
4. Terjadi pembengkakan kelenjar getah bening di sekitar area kulit yang terinfeksi dan si Kecil akan mengalami demam jika infeksi selulitis sudah menyebar melalui darah.
Reaksi alergi lainnya yang sangat mirip dengan selulitis adalah dermatitis kontak, sehingga seringkali terjadi salah diagnosis. Namun, jika terdapat gatal dan tidak ada rasa nyeri saat ditekan, itu bukanlah selulitis. Bunda tidak perlu panik dan dapat berlega hati jika si Kecil mengalami selulitis, karena penyakit kulit ini dapat dicegah dan tidak mengancam jiwa si Kecil. Yang terpenting, Bunda harus teliti dan penuh perhatian saat memberikan perawatan kulit bayi sehingga kebersihan kulit si Kecil tetap terjaga hingga ke lipatan-lipatan kulit yang sering terlewati.
0 comments:
Post a Comment